Gerak Cepat, Usulan BTS Baubau di ACC Sekda dan Kadis Kominfo Sultra

PPID UTAMA BAUBAU---Setelah menjadi 5 besar skala prioritas Rakortekbang pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di Sultra yang digelar Rabu pagi tadi (17/4) di Claro Hotel Kendari, Kadis Kominfo Kota Baubau dan jajarannya langsung bergerak cepat membawa proposal pembangunan BTS Kota Baubau yang telah ditandatangani Pj. Wali Kota Baubau, Dr. Muh. Rasman Manafi, SP., M.Si, kepada Gubernur Sulawesi Tenggara.

Kadis Kominfo Kota Baubau H. Andi Hamzah, S.Sos., M.Si dan jajarannya diterima langsung Sekda Prov. Sultra, H. Asrun Lio, Ph.D, di kantor Gubernur Sultra, sekitar pukul 11.00 wita. Sekda Sultra didampingi langsung Asisten II Setda Sultra – Dra. Yuni Nurmalawati, M.Si.

Sekda Asrun Lio mengemukakan usulan Wali Kota Baubau tentang pembangunan BTS tidak sekedar untuk mengatasi zona blankspot dan menjadikan Baubau sebagai kota yang mampu melayani percepatan kemajuan teknologi di kawasan Kepulauan Buton, sehingga proposal usulan ini segera ditangani secara teknis.

“Baubau itu kota sentral, harus ditindaklanjuti, dan teman-teman Kominfo Kota Baubau agar segera mendiskusikan secara teknis dengan Diskominfo Sultra, apalagi sudah masuk dalam usulan prioritas di Rakortekbang Sultra,” ujar Asrun Lio.

Pada kesempatan ini Sekda Sultra langsung mendisposisi surat dan proposal usulan untuk diproses oleh Kadis Kominfo Sultra.

Usai menghadap Sekda, Kadis Kominfo Kota Baubau dan jajarannya langsung bertemu Kadis Kominfo Sultra, Dr. Ridwan Badallah, dan diterima di ruang kerjanya sekitar pukul 13.00 wita. 

Ridwan Badallah setelah menerima disposisi Sekda Sultra tersebut, mengemukakan bila usulan pembangunan BTS Kota Baubau tidak hanya diprioritaskan pada anggaran tahun 2025, dan usulan ini diupayakan masuk pada anggaran perubahan tahun 2024.

“Kondisi Baubau sangat kami perhatikan, dan kami juga memahami kondisi topografi dan teknis pembangunannya. Karena itu, usulan pembangunan BTS untuk mengatasi beberapa kawasan Blnkspot Kota Baubau, diusulkan dalam dua bentuk penanganan. Pertama masuk dalam perubahan anggaran tahun 2024, dan juga tetap masuk diusulan prioritas pembangunan 2025. Karena kondisi Blankspot ini ada di beberapa titik yang saling berjauhan,” kata Dr. Ridwan Badallah.

“intinya segara kami tangani, surat telaahan usulan kepada Gubernur Sultra juga segera kami buat, dan rencananya besok menghadap Sekda, tentang percepatan usulan ini,” imbuh Ridwan. (**)